WIRAUSAHAWAN
Wirausahawan (bahasa Inggris: entrepreneur) adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
Mitos
Mitos-mitos tentang wirausahawan
yang menyatakan wirausahawan adalah pelaku, bukan pemikir. Seringkali mereka
adalah orang yang sangat metodis sehingga merencanakan tindakan mereka dengan
hati-hati. Mereka dilahirkan, tidak diciptakan. EAS Adiscipline membantu untuk
menghilangkan mitos ini. Seperti semua disiplin ilmu, wirausahawan memiliki
model, proses, dan kasus yang memungkinkan topik untuk dipelajari.
- · Mereka adalah penemu, misalnya Ray Kroc, bukan ia yang menemukan waralaba makanan, tetapi ide-ide inovatifnya membuat McDonalds terkenal ke seluruh dunia.
- Mereka adalah orang aneh akademik dan sosial, keyakinan bahwa pengusaha adalah akademisi dan sosialisi yang tidak berhasil akibat dari beberapa pemilik usaha yang memulai perusahaan yang sukses setelah putus sekolah atau berhenti bekerja tetapi tidak lagi dipandang demikian, saat ini dipandang sebagai seorang profesional.
- Orientasi wirausahawan adalah uang, uang adalah sumber daya tetapi tidak pernah menjadi tujuan akhir.
- Semua membutuhkan keberuntungan, benar bila keberuntungan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat akan selalu menghasilkan keuntungan. Tapi keberuntungan terjadi ketika persiapan bertemu kesempatan.
- Wirausahawan adalah pengambil risiko yang ekstrem (penjudi), sebaliknya bekerja dengan risiko yang diperhitungkan. Wirausahawan bekerja paling sukses keras lewat perencanaan dan persiapan untuk meminimalkan risiko yang terlibat dalam rangka untuk lebih mengontrol nasib visi mereka.
Untuk Menjadi Wirausaha
Menggali diri
Kunci untuk mengidentifikasi jiwa
pengusaha adalah dengan cara melihat karakter seseorang, khususnya pada hal-hal
yang menjadi kebiasaan, alami dan dilakukan dengan baik. Setiap dari kita,
memiliki susunan karakter tertentu yang menjadikan kita, apa adanya. Kami
menggunakan kata Tema Karakter untuk menggambarkan unsur-unsur yang membentuk
susunan karakter. Mengetahui Tema Karakter Seseorang adalah permulaan. Tema
Karakter adalah inti, seperti pusat bola salju yang mengumpulkan lebih banyak
salju ketika menggelinding menuruni bukit. Ia mengumpulkan pengetahuan dan
pengalaman dalam prosesnya. Tema Karakter membentuk pengetahuan dan pengalaman
dalam satu wilayah yang berhubungan. Bila seseorang dengan kreativitas sebagai
tema karakter yang dominan, akan memiliki kemampuan lebih untuk mengatasi
situasi yang membutuhkan adaptasi dan perubahan dibandingkan dengan yang
memiliki tema karakter dengan kreativitas yang lebih rendah. Pengalaman Hidup
dapat mengembangkan dan memperkuat tema karakter, tetapi dapat juga menguranginya.
Pendidikan dan latihan juga memberikan bentuk dan ukuran bola salju, pentingnya
mengetahui tema karakter kita tidak dapat diremehkan sebaliknya semakin cepat
kita mengetahuinya akan lebih baik. Wirausahawan memiliki enam tema karakter
utama yang membentuk akronim:
F (Focus) untuk fokus,
A (Advantage) untuk keuntungan,
C (Creativity) untuk kreativitas,
E (Ego) untuk ego,
T (Team) untuk tim,
S (Social) untuk sosial.
Memulai usaha
Ada empat kategori menjadi wirausahawan:
1. Penemu, mendefinisikan konsep, unik, baru, penemuan atau
metodologi
2. Inovator, menerapkan sebuah teknologi baru atau metodologi
untuk memecahkan masalah baru.
3. Marketer, mengidentifikasi kebutuhan di pasar dan
memenuhinya dengan produk baru atau produk substitusi yang lebih efisien.
4. Oportunis, pada dasarnya sebuah broker, pialang, yang
menyesuaikan antara kebutuhan dengan jasa diberikan dan komisi.
Kemampuan yang diperlukan
Keterampilan yang dibutuhkan oleh
para pengusaha dapat dikelompokkan menjadi tiga area utama: keterampilan teknis
seperti menulis, mendengarkan, presentasi lisan, pengorganisasian, pembinaan,
bekerja dalam tim, dan teknis tahu-bagaimana(know-how), keterampilan manajemen
usaha termasuk hal-hal dalam memulai , mengembangkan, dan mengelola perusahaan.
Keterampilan dalam membuat keputusan, pemasaran, manajemen, pembiayaan,
akuntansi, produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun
dan mengembangkan usaha baru. Keterampilan terakhir melibatkan keterampilan
kewirausahaan. Beberapa keterampilan ini, membedakan pengusaha dari manajer
termasuk disiplin, pengambil risiko, inovatif, teguh, kepemimpinan visioner,
dan yang berorientasi perubahan.
Kesalahan umum dan solusi
Berikut adalah sepuluh kesalahan
umum yang sering dilakukan oleh wirausahawan, saat awal menjalankan bisnisnya:
1.
Kesalahan dalam Mengelola
2.
Kurangnya Pengalaman
Manajer bisnis kecil perlu memiliki
pengalaman jika mereka ingin mengembangkan usahanya.
3.
Kontrol Keuangan Kurang
Bisnis yang sukses membutuhkan kontrol
keuangan yang tepat.
4.
Upaya Pemasaran yang Lemah
Membangun konsumen untuk bertambah secara
berkesinambungan membutuhkan usaha, pemasaran secara terus-menerus dan kreatif.
Slogan, pelanggan secara otomatis akan datang, hampir tidak pernah terjadi.
5.
Kegagalan untuk Mengembangkan Rencana Strategis.
Gagal dalam merencanakan, berarti gagal
untuk bertahan.
6.
Pertumbuhan Tidak Terkendali
Pertumbuhan adalah hal yang alami, sehat
dan diinginkan oleh setiap perusahaan. Namun, harus direncanakan dan
dikendalikan. Pakar manajemen Peter Drucker berkata perusahaan-perusahaan baru
lebih baik untuk memperkirakan pertumbuhan modal hanya setiap peningkatan
penjualan 40 hingga 50 persen.
7.
Lokasi Kurang Strategis
Memilih lokasi yang tepat adalah sebagian
seni dan sebagian ilmu. Seringkali, lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian yang
benar, investigasi, dan perencanaan.
8.
Kontrol Persediaan yang Barang Buruk
Pengendalian persediaan barang adalah salah
satu tanggung jawab yang sering terabaikan.
9.
Harga Tidak Tepat
Menetapkan harga yang tepat sehingga
menghasilkan keuntungan yang diperkirakan menuntut pemilik bisnis mengerti
berapa biaya untuk membuat, memaasarkan dan mendistribusikan barang dan jasa.
10.
Tidak mempunyai kemampuan dalam Membuat Transisi
Entreprenurial
Setelah memulai,akan terjadi pertumbuhan,
biasanya membutuhkan gaya manajemen yang sangat berbeda. Pertumbuhan
mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenangnya dan tidak menangani
- kegiatan operasional sehari-hari - sesuatu yang tidak bisa dilakukan olehnya.
Berikut adalah solusi untuk mengatasinya:
- Mengenal bisnis secara mendalam.
- Mengembangkan rencana bisnis yang matang.
- Mengelola keuangan.
- Memahami laporan keuangan.
- Belajar mengelola manusia secara efektif.
- Jaga kondisi Anda.
Penghargaan
Untuk memacu dan mengukur kualitas usahawan kita dapat
mengikuti kompetisi wirausaha. Berikut bebebapa contoh kompetisi wirausaha di
Indonesia.
- Wirausaha Muda Mandiri oleh PT. Bank Mandiri, Tbk
- Entrepreneur of the Year oleh Ernst and Young
https://id.wikipedia.org/wiki/Wirausahawan
Tidak ada komentar:
Write komentar